Reynold B. Johnson lahir di negara bagian Minnesota, Amerika Serikat, tahun 1906. ia merupakan penemu dari hardisk dan disebut sebagai "father of disk drive".
Sesungguhnya, masa kecil dan masa remaja Reynold jauh dari urusan
komputer. Di situ pula ia makan bangku sekolahan. Kuliah di University
of Minnesota, dia mengambil jurusan administrasi pendidikan. Setelah
menuntaskan gelar sarjananya tahun 1929, Johnson mengajar di sebuah
sekolah menengah di Ironwood, Michigan. Di sana jadi guru ilmu
pengetahuan alam dan matematika. Sekuat tenaga, Pak guru Johnson mencari
cara agar matematika yang rumus-rumusnya bikin mumet para murid, bisa
lebih mudah dimengerti.
Pernah juga di
suatu saat, dua orang siswa tertangkap basah mencuri sebuah radio
sekolah. Keduanya dijatuhi hukuman. Selama masa hukuman itu mereka
dibimbing Johnson. Sang guru mengubah hukuman itu menjadi sesuatu yang
berguna. Saban hari Reynold membimbing keduanya membuat alat eksperimen.
Hingga di akhir masa hukuman, dua murid ini sukses menciptakan alat
untuk memeriksa lembar ujian yang menggunakan sistem pilihan berganda
alias multiple choice. Meski lihai mendidik murid, karir mendidik
Johnson gagal total di tengah jalan. Empat tahun mengajar di sekolah,
sang guru malah dipecat. Peristiwa inilah yang tak hanya mengubah hidup
Pak Guru Johnson, tapi juga mengubah sejarah sistem penyimpan data.
Johnson memanfaatkan waktu luangnya untuk mematangkan mesin pemeriksa
ujian multiple choice tadi. Hasilnya digadang ke beberapa sejumlah
perusahaan, termasuk IBM. Akhirnya, hanya setahun menjadi pengangguran,
pada tahun 1934, Johnson diangkat menjadi menjadi engineer di IBM.
Ia
ditempatkan di laboratorium IBM di Columbia University dan Endicott, di
New York. Tugasnya cuma satu: mengembangkan mesin pemeriksa lembar
ujian multiple choice. Mesin ini mampu membaca goresan pensil di lembar
jawaban, lalu secara otomatis menghitung dan membeberkan hasil akhir
penilaian secara visual. Ide membuat mesin ini memang tidak datang
begitu saja. Sejak bocah, Johnson tahu betul tentang sifat listrik dari
pensil nomor 2 (semacam pensil 2B), yang sering digunakan oleh
murid-murid untuk ujian. Johnson ingusan, suka iseng menghidupkan mesin
mobil Ford T milik kakak perempuannya, dengan cara menggosok-gosokan
busi dengan pensil tadi. Dari situlah, Johnson mulai menyadari kandungan
magnetik dari pensil itu, yang kemudian bisa dideteksi oleh mesin
pemeriksa lembar ujian ciptaannya. Mesin yang diberi nama IBM 805 itu,
kemudian diproduksi hingga ribuan unit pada 1937. Setidaknya, hingga
dekade 1970-an, IBM 805 masih digunakan secara luas.
Episode
berikutnya dari karir Johnson, bermula saat para petinggi IBM menyadari
kebutuhan terhadap sistem penyimpanan data yang bakal meningkat pesat.
Itu sebabnya, tahun 1952, perusahaan itu mengirim Johnson ke San Jose,
California untuk membentuk tim yang diberi tugas yang maha berat.
Mencari sebuah sistem penyimpanan data yang cepat dan handal. Di tempat
barunya, Johnson melanjutkan penelitian yang telah dimulai oleh tim
riset IBM di Columbia. Salah satunya adalah mesin penyimpanan Random
Access Memory (RAM). Sistem ini memungkinkan pengguna mengakses dan
mencari data dengan lebih cepat. Di masa itu, biasanya data disimpan di
kartu plong atau pita magnetik (magnetic tape). Cara ini amat njelimet.
Memerlukan waktu bermenit-menit mencari data yang diinginkan. Awalnya,
Johnson yang dibantu 15 orang stafnya, memusatkan diri pada pengembangan
sistem penyimpanan berbentuk silinder alias rotating drum. Pada masa
itu, media penyimpanan model begini sedang luas dikembangkan.
Belakangan,
tim ini lebih tertarik pada penyimpanan berbentuk piringan cakram yang
dikembangkan oleh Jacob Rabinow dari National Bureau Standard. Alasannya
sederhana. Di benaknya, penyimpanan cakram lebih mudah dikembangkan,
lebih dapat diandalkan, dan juga irit biaya. Itu sebabnya semua tenaga
dikerahkan ke proyek ini. Hasilnya luar biasa. Di ujung tahun 1955,
mereka sukses membuat penyimpan cakram keras yang diberi nama IBM 350.
Cakram keras ini merupakan bagian dari sistem komputer bernama RAMAC 305
(bedakan dengan sistem penyimpannya, yang bernama IBM 305). RAMAC
sendiri merupakan kependekan dari Random Access Method of Accounting
Control, yaitu sistem yang mampu menyediakan akses data yang cepat bagi
penggunanya di masa itu. Tidak seperti cakram keras yang dijumpai di
pasaran saat ini, IBM 350 itu jauh lebih bongsor. Besarnya setara dengan
dua buah kulkas yang berderet. Bobotnya pun tak tanggung-tanggung, satu
ton. Itu karena, ia terdiri 50 buah cakram berdiagonal 24 inci (sekitar
60 cm), yang ditumpuk-tumpuk. Kapasitas penyimpanannya? Sekitar 5
megabyte data.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar